![]() |
Mantan Gembong Teroris Yang Tobat |
Tapi perlu kita ketahui tidak semua anggota teroris tetap ingin menjadi anggota teroris,masih ada mantan anggota - anggota teroris yang memilih insaf dan berikrar untuk mencintai NKRI. Mereka juga menceritakan tentang kehidupan mereka saat menjadi seorang teroris
Ali Fauzi Manzi
Ali penah menjadi kepala instruktur perakitan bom Jamaah Islamiyah (JI) Wakalah untuk wilayah Jawa Timur. Dia juga adik kandung Ali Imron, bomber bom Bali dan kini Ali mendirikan sebuah yayasan di Desa Tenggulun kecamatan Solokuro, Lamongan Yayasan bernama Lingkar Perdamaian ini akan mendidik anak-anak,janda,serta para istri yang suaminya masih dipenjara karena kasus terorisme.Ali pernah bercerita saat melihat kondisi korban bom di JW Marriot di Irlandia dia mengaku hatinya terasa teriris-iris, hancur. " Ilmu (teror) yang saya banggakan, ternyata membuat orang susah," katanya.
Umar Patek
Mantan bomber Bali pertama Umar Patek sendiri mengaku berhenti menjadi teroris karena itu adalah tindakan pengecut. Menurutnya pelaku bom melarikan diri dan meninggalkan bom begitu saja. Mereka tak mau menanggung resiko setelah meletakkan bom yang membahayakan orang tak bersalah. " Mereka pengecut karena lari dan tak berani bertanggung jawab atas perbuatannya," ucap Umar.Umar yang kini terlihat menjadi petugas pembawa bendera pusaka saat Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada tahun 2015 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas 1 Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebelumnya Umar bersama empat napi terorisme Poso dan Ambon telah menyatakan kesetiaannya kepada NKRI. Proses penyadaran para napi terorisme ini adalah hasil dari sinergi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kemenkumham dalam hal ini Lapas Porong.
Ustaz Abdurrahman Ayyub
Sebelum Umar Patek mengikrarkan kesetiaannya pada Indonesia, Ustaz Abdurrahman Ayyub terlebih dahulu melakukan. Dia adalah alumni Majelis Terorisme Afganistan. Pernah menjabat sebagai Penasihat Gubernur IV Jemaah Islamiyah (JI) dari Australia.Sesudah keluar dari JI mantan gembong teroris Ayub bergabung dengan Lembaga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai pakar pengintai Teroris bersama rekan-rekannya dari jaringan Jamaah Islamiyah masih saja sering melancarkan teror dan kecaman kepadanya dan keluarganya.
Nasir Abbas
Guru dari Imam Samudra serta guru dari para teroris lainnya di Asia itu dia banyak menciptakan camp latihan bagi para pemuda namun kini membantu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memberantas terosis.Sebelum menjadi pribadi seperti saat ini, Nasir pernah diajak Abu Bakar Baasyir bergabung dengan JI dan berlatih perang di Afghanistan saat berusia 18 tahun dan dia mengaku mendapat doktrin bahwa Indonesia telah menjajah Negara Islam Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.