Informasi Berita Aktual - Korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, menjadi 5 orang yang salah satunya merupakan warga hegara Malaysia. Hingga pukul 08.09 WIB telah terjadi 43 gempa susulan dengan gempa susulan paling kuat adalah 5,7 Skala Richter (SR).
Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada SR mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, Minggu, sekitar pukul 06.47 WITA. Gempat tersebut dilaporkan tidak berpotensi tsunami.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara menyatakan pihaknya belum menerima identitas para korban tersebut.
"Laporan sementara yang kami terima korban meninggal dunia lima orang. Namun kami belum memperoleh data identitas para korban yang meninggal dunia tersebut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB Agung Pramuja, ketika dihubungi dari Mataram, Minggu, 29 Juli 2018.
Identitas korban meninggal dunia adalah Sandi (20) di Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Selain itu, Siti Nur Ismawida (30), salah seorang warga Malaysia yang dilaporkan meninggal dunia tertimpa tembok roboh di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Tiga korban lainnya belum diketahui identitasnya. Satu jenazah warga Kokok Putek, masih diurus di Puskesmas Sembalun.
"Dua korban meninggal dunia ada di Obel-Obel, Kecamatan Sambalia, tapi kami belum dapat identitasnya. Baru laporan sementara," kata Agung.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi tersebut pada koordinat 8,4 lintang selatan, dan 116,55 bujur timur. Lokasi gempa terjadi di darat pada jarak 47 KM arah Timur kota Mataram, ibu kota Provinsi NTB, pada kedalaman 24 KM.
Hingga berita ini diturunkan, gempa bumi susulan masih dirasakan warga Kota Mataram, sekitar pukul 09.55 WITA.
Sebelumnya, guncangan keras selama 10 detik membuat warga di Lombok dan Kota Mataram, NTB panik dan berhamburan keluar rumah. Mereka berusaha berlindung di jalan, lapangan dan tanah kosong untuk menghindari bangunan roboh.
Para wisatawan di Bali juga merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga keras dan sebagian segera keluar untuk menghindari kemungkinan bangunan roboh.
Gempa yang terjadi akibat akivitas Sesar Naik Flores ini disebutkannya tidak berpotensi tsunami, namun gempa susulan terus berlangsung dengan intensitas gempa yang lebih kecil.
Gempa dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, Gianyar dan beberapa wilayah di Bali.
Baca Juga : Diringkus, Pembunuh Pengusaha Minyak | Agen Poker
Baca Juga : Upaya Pemprov DKI Jakarta Tangani Kali Item | Agen Poker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.