Informasi Berita Aktual - Keputusan besar muncul dalam Kongres Tahunan PSSI yang digelar di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019). Ketua Umum PSSI periode 2006-2010 Edy Rahmayadi menyatakan gagal dalam memimpin PSSI dan mundur dari jabatannya.
Keputusan mundur dari Ketua Umum PSSI itu disampaikan oleh Edy di dalam pidato pembukaan Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Minggu pagi. Pidato yang disampaikannya secara spontan dan tanpa teks itu sekaligus menjadi salam perpisahannya kepada para anggota PSSI. Ia langsung meninggalkan lokasi kongres setelah setengah jam berpidato dan menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
“Saya memohon maaf tidak lagi bisa melanjutkan amanah rakyat Indonesia yang diberikan ke saya melalui kongres 2016 silam. Di tahun kedua (jabatan) ini saya gagal mewujudkan apa yang telah digariskan. Per hari ini saya menyatakan mundur (sebagai Ketua Umum PSSI). Ini adalah putusan yang terbaik demi kepentingan PSSI,” ujar Edy di dalam pidato itu. Agen Poker
Pernyataan Edy itu sempat membuat suasana di ruangan kongres menjadi senyap. Namun, tidak lama, para peserta kongres menghujani Edy dengan tepuk tangan meriah seusai mengakhiri pidatonya yang emosional itu. “Demi Allah. Saya melakukan ini bukan karena menyerah. Edy tidak pernah kenal kata menyerah. Kepentingan PSSI dan bangsa ini adalah segala-segalanya,” ujar Edy kemudian.
Meskipun demikian, Edy membantah dirinya mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI adalah buah tekanan, baik di internal PSSI maupun eksternal. Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah pemilik suara di PSSI menuntut adanya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti kepengurusan PSSI. Kegagalan tim nasional senior di Piala AFF 2018 dan maraknya pejabat PSSI yang terseret kasus pengaturan skor mendasari tuntutan perubahan di PSSI.
Baca Juga : Banjir Rendam Kabupaten Pasuruan | Agen Poker
Baca Juga : BRI, HKTI Berkolaborasi Untuk Mendukung Petani | Agen Poker